Jumat, 28 Oktober 2016

Tren IT Tahun 2016? Virtual Reality :D

          Halo para pembaca !
          Teknologi adalah segala sesuatu yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Seiring waktu manusia menemui masalah yang makin kompleks sehingga bikin PR makin banyak maupun makin sulit. Ya.. sebenarnya yang nambah masalah manusia sendiri kan ? Hehehe. Tapi ujung-ujungnya inovasi teknologi yang lebih maju dan berkembang justru lahir dengan tujuan membantu manusia mengerjakan tugas-tugasnya yang makin kompleks itu. Pada post kali ini, saya akan memaparkan inovasi dalam bidang teknologi informasi yang sedang tren - virtual reality.


Apa itu virtual reality ?
        Virtual reality adalah suatu lingkungan (lingkungan dalam arti umum) 3 dimensi yang dibuat menggunakan komputer, dapat dieksplorasi dan diinteraksikan dengan pengguna, sehingga pengguna seakan-akan menjadi bagian dari dunia virtual tersebut karena selama 'ada' pada lingkungan tersebut pengguna dapat memanipulasi objek maupun melakukan serangkaian aksi. Dengan kata lain teknologi virtual reality menyediakan pengalaman dari-nyata-ke-maya.

          VR berbeda dengan AR meski sama-sama mengusung nama reality. Augmented reality menyajikan tampilan pada layar, yang mana sudah ditambahkan elemen-elemen buatan komputer. Jadi memang secara literatur, augmented reality berarti realitas tertambah. Semoga tertambahnya tertambah bagus hehehe. Contoh penggunaan AR adalah game Pokémon Go, tepatnya ketika sedang melempar pokéball, pemain dapat mengaktifkan fitur AR dan kamera smartphone akan menjadi mata untuk melihat di mana pokémon berada. VR membawa nyata ke maya, AR membawa maya ke nyata. 

Sejarah virtual reality
          Mengingat definisinya, maka benih virtual reality sudah ada sejak abad 19 dengan adanya lukisan berjudul "Battle of Borodino". Lukisan tersebut merupakan karya lukis panoramik, sehingga yang melihatnya dapat merasa seakan-akan berada dalam pertempuran tersebut. Wah lama sekali ya  (°ー°〃)
         
          Kemudian pada tahun 1930an, Stanley G. Weibaum melalui karangan sains-fiksinya yang berjudul "Pygmalion's Spectacles" menceritakan sebuah kacamata yang dapat dipakai untuk merasakan dunia virtual dengan penginderaan dan hologram. Belum berupa kacamata, tahun 1950an simatografer Morton Heilig mengembangkan mesin arcade Sensorama yang lebih kurang menyajikan pengalaman seperti menonton film 4D di masa sekarang: ada hembusan kipas, kursi yang bergerak, dan pandangan stereoskopik 3 dimensi. Barulah tahun 1960an, Martin Heilig menciptakan versi head-mounting display dari Sensorama, yaitu Telesphere Mask. Namun Telesphere Mask hanya mengakomodasi indera penglihatan dan pendengaran, juga belum mendukung motion tracking (kalau kepala kita bergerak, apa yang kita lihat berubah sesuai ke mana kepala diarahkan). Motion tracking baru muncul tahun 1961 lewat alat Headsight ciptaan teknisi Philco Corporation, Comeau dan Bryan.
         
          Semua produk di atas masih tersambung ke kamera. Barulah tahun 1965 Ivan Sutherland dan Bob Sproull menciptakan Sword of Damocles yang terhubung ke komputer. Tapi ngomong-ngomong istilah "virtual reality" kok belum muncul-muncul ya ?
         
          Ya, betul, istilah "virtual reality" memang belum muncul. Istilah "virtual reality" baru dipopulerkan oleh pendiri Visual Programming Lab (VPL) Jaron Lanier tahun 1987. Jaron Lainer lewat perusahaannya itu juga menciptakan Dataglove (bersama dengan Tom Zimmerman) and head-mounted display EyePhone. VPL adalah perusahaan pertama di dunia yang menjual perangkat-perangkat VR.
         
          Setelah VPL beberapa perusahaan juga ikut menjual perangkat VR. Contohnya SEGA (walau cuma sekedar prototype), Nintendo dengan Virtual Boy, dan yang bikin dunia tercengang Oculus dengan Rift-nya. Jadi sekarang sudah tahu kan kalau virtual reality bukan barang baru? Walau bukan barang baru, virtual reality tetaplah sebuah inovasi. Gimana engga, ada gitu alat yang bisa bikin pemakainya berasa di dunia maya, dunia yang kelihatan tetapi tidak punya fisik seperti dunia yang kita kenal ini.

Virtual reality di tahun 2016
          Ada yang bilang tahun 2016 adalah tahunnya virtual reality, masa saat virtual reality akan berjaya. Kenyataannya... iya. Itu menurut saya pribadi. Bahkan sebenarnya demam virtual reality di abad 21 sudah dimulai sejak Oculus meluncurkan Rift versi developer dan Samsung meluncurkan Gear VR bulan November 2015. Oculus resmi meluncurkan Rift bulan Maret 2016. Kemudian ada Vive buatan kolaborasi HTC dengan Valve, meluncur bulan April 2016. Setelahnya ada Playstation VR yang bulan ini (Oktober 2016) baru diluncurkan.
         
          Orang sudah sangat menerima konsep dari nyata ke maya, jadi animonya tinggi. Animo yang tinggi ini sepertinya dimanfaatkan juga oleh berbagai produsen smartphone. Ini karena  smartphone yang memiliki sensor giroskop sudah dapat menjadi "mesin penyedia" realitas maya. Jadilah Samsung meluncurkan Gear VR, Lenovo meluncurkan VR Glasses, LG meluncurkan 360 VR, Huawei meluncurkan Huawei VR, Xiaomi meluncurkan Mi VR.

Apakah virtual reality layak dibeli ?
          Jawabannya tentu subjektif. Ada pertimbangan dalam tiap orang, yang masing-masing orang bisa jadi berbeda. Jika tidak masalah dengan Oculus Rift yang harganya $600 dan memiliki komputer yang mendukung teknologi virtual reality, wajar jika membeli perangkat VR tersebut.
              
Virtual Reality Society. "What Is Virtual Reality". http://www.vrs.org.uk/virtual-reality/what-is-virtual-reality.html (diakses pada 27 Oktober 2016)
______________________. "When Was Virtual Reality Invented". http://www.vrs.org.uk/virtual-reality/when-was-it-invented.html (diakses pada 27 Oktober 2016)
______________________. "Virtual Reality History". http://www.vrs.org.uk/virtual-reality/history.html (diakses pada 27 Oktober 2016)
Wareable. "The best VR headsets : The top virtual reality devices to go and buy now". http://www.wareable.com/headgear/the-best-ar-and-vr-headsets (diakses pada 28 Oktober 2016)
Wikipedia. "Augmented Reality". https://en.m.wikipedia.org/wiki/Augmented_reality (diakses pada 27 Oktober 2016)

7 komentar: