Artikel ini saya tulis
untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Organisasi Umum 2
Komunikasi
adalah proses berpindahnya informasi dari pengirim ke penerima. Komunikasi
adalah sesuatu yang penting dalam organisasi karena melalui komunikasi
informasi dapat mengalir dan kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik.
Contohnya seorang manajer dapat melakukan fungsi manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian) karena komunikasi adalah salah
satu“bahan”. Maka dari itu, komunikasi yang efektif dan efisien sangat penting
dalam sebuah organisasi.
Komunikasi
dikatakan efektif apabila maksud dari pemberi informasi diartikan sama oleh
penerima informasi. Misal, seorang manajer meminta tim surveinya untuk segera
menyurvei salah satu tempat dengan segera. Karena yang dimaksud manajernya “segera”
adalah dalam waktu seminggu ini, sehingga komunikasi efektif jika tim survei
sudah melakukan tugasnya dalam waktu seminggu ini. Komunikasi dikatakan efisien
jika biaya yang digunakan adalah minimum. Biaya di sini bisa diartikan sebagai
penggunaan sumber daya. Misalnya manajer tadi akan dikatakan berkomunikasi
secara efisien jika memberi instruksi cukup kepada kepala tim survei.
Penyampaian instruksi jelas memerlukan waktu dan tenaga yang lebih sedikit daripada
menghubungi anggota tim satu persatu.
Kunci agar
komunikasi menjadi efektif dan efisien ada pada para pelaku komunikasi.
Kunci-kunci itu antara lain jujur, rendah hati, terbuka (tidak
setengah-setengah dalam memberi informasi), mendegarkan secara aktif, selalu
berusaha memberi umpan balik dan fokus. Jika kunci-kunci tersebut ‘dipakai’
maka selain menjadi efektif dan efisien, komunikasi dapat terhindar dari
gangguan.
Hanya
saja tidak dapat dipungkiri komunikasi dapat terganggu sewaktu-waktu. Gangguan
komunikasi dapat terjadi di beberapa alurnya. Alur itu contohnya ketika
penerima infomasi salah mengartikan informasi yang diberikan pemberi informasi.
Contoh lain yaitu tidak adanya umpan balik dari penerima informasi ke
pemberinya. Gangguan juga bisa timbul karena perbedaan budaya dan status antara
pemberi dan penerima informasi.
Komunikasi
dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sifat, bentuk, maupun
arahnya.
1.
Komunikasi lisan dan tertulis
Komunikasi
lisan adalah komunikasi yang dilakukan jika pemberi dan penerima informasi
bertemu secara fisik atau dengan berbicara. Sedangkan komunikasi tertulis
adalah komunikasi yang memakai media tertulis (surat, proposal atau laporan).
2. Komunikasi
formal dan informal
Komunikasi
formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hierarki
seseorang. Sedangkan kebalikannya disebut komunikasi informal. Contoh
komunikasi informal adalah desas desus. Komunikasi informal tidak selalu
menggunakan bahasa yang informal, begitu juga komunikasi formal tidak selalu
menggunakan bahasa formal.
3. Komunikasi
ke bawah, ke atas dan lateral
Komunikasi dikatakan
ke bawah jika mengalir dari hierarki yang lebih tinggi menuju yang di bawahnya.
Dikatakan ke atas jika mengalir dari hierarki yang lebih rendah menuju yang lebih
tinggi. Sedangkan komunikasi dikatakan lateral jika mengalir di tingkat
hierarki yang setara atau setingkat.
4.
Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah terdapat pada penyampaian
informasi yang tidak memerlukan umpan balik. Komunikasi menjadi dua arah jika
penerima informasi memberi umpan balik kepada pemberi informasi.
Referensi :
Purnomo,
Heru. Diktat Kuliah Teori Organisasi Umum
2. 2016. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Universitas Gunadarma.
Terimakasih infonya, sangat bermanfaat (y)
BalasHapus