Senin, 18 Januari 2016

Rangkuman Materi Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentrisme



  1.      Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Prasangaka ialah buah  pikiran dari pikiran negatif pada sesuatu, biasanya pada seseorang. Prasangka biasanya tidak timbul pada orang berinteleksia tinggi sebab pemikirannya yang kritis. Namun pemikiran yang terlalu kritis malah akan menimbulkan prasangka. Contohnya adalah penempatan rudal-rudal jarak pendek oleh Amerika Serikat di daratan Eropa karena prasangka negera tersebut terhadap Uni Soviet. Jadi prasangka juga timbul dalam persaingan dalam mencapai suatu status sosial, dalam persaingan mencapai akumulasi materiil tertentu, juga pada kondisi sosial yang norma-normanya dan tata hukumnya goyah.
Orang yang bersangka rasial biasanya akan melakuka diskriminasi. Jadi diskiminasi adalah bentuk sikap, yakni sikap membeda-bedakan dan merasa yang paling unggul. Pun begitu, sikap diskriminatif bisa saja timbul tanpa ada prasangka (begitu pula sebailknya). Contoh diskriminasi di Indonesia adalah pada orang beretnis Tionghoa.

Minggu, 10 Januari 2016

Rangkuman Materi Agama dan Masyarakat




            1.      Agama dan Masyakat

Adanya agama di dalam masyarakat telah mengubah cara pandang mengenai kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang hidup dan mati, dan tentunya tentang Tuhan. Agama telah menjadi tempat untuk mencari makna hidup yang final. Akibatnya agama akan tercermin dalam hidup seseorang, dan pada akhirnya pasti terlihat dalam kehidupan bermasyarakatnya, yakni kedua hal tersebut tidak boleh bersifat berlawanan. Agama juga akan muncul dalam organisasi sebagai perwujudan kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam masyarakat sendiri, agama juga adalah pedoman berperilaku yang dapat menciptakan emosi keagamaan, keyakinan akan sifat faham, upacara, kesatuan sosial yang terikat terhadap agamanya, bahkan juga berpengaruh kepada masalah keluarga, bernegara, konsumsi, produksi, hari libur, juga prinsip waris.
Berbedanya latar belakang sosial dan agama menyebabkan masyarakat memiliki nilai yang berbeda juga. Dalam hal inilah kebhinekaan perlu dipupuk demi terjaganya kerukunan antar umat beragama. Sebab bila kebhinekaan itu ditiadakan akan menghasilkan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial dan kultur yang telah mapan menjadi ambruk.