Kamis, 01 Oktober 2015

Rangkuman Materi Individu, Keluarga, dan Masyarakat

    

  1.   Pertumbuhan Individu

A.    Pengertian Individu
Individu berasal dari kata bahasa Latin “individuum” berarti “yang tak tebagi”. Individu berarti kesatuan sosial yang terbatas, yaitu manusia perseorangan. Manusia ini tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

B.     Pengertian Pertumbuhan
Secara umum pertumbuhan berarti suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Dalam aliran sosiologi pertumbuhan berarti proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan. 

C.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

a.       Pendirian Nativistik
Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Contohnya apabila sorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis. Namun hal ini diragukan karena adanya fasilitas-fasilitas atau hal-hal lain yang dapat memberikan dorongan pada anak untuk tidak menyamai ayahnya.

b.      Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang pewarisan dari orang tuanya tidak berperan samasekali. Konsep ini dapat menimbulkan manusia yang ideal sesuai lingkungannya, namun yang terjadi di dunia nyata sering berbeda. Contohnya seorang anak dapat menonjol prestasi sekolahnya walaupun dia berasal dari keluarga yang kurang mampu yang fasilitasnya kurang memadai.

c.       Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis menyatakan bahwa interaksi antara dasar (bakat) dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

d.      Tahap Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi

1. Masa vital, dari umur 0 sampai kira-kira 2 tahun.
2. Masa estetik, dari umur 2 tahun sampai kira-kira umur 7 tahun.
3. Masa intelektual, dari umur 7 tahun sampai kira-kira umur 13 tahun atau 14 tahun.
4. Masa remaja, dari umur 13 tahun atau 14 tahun sampai kira-kira umur 20 tahun atau 21 tahun.


2    2.      Fungsi-Fungsi Keluarga

Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal oleh individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.

A.    Pengertian Fungsi keluarga

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.

B.     Macam-Macam Fungsi Keluarga

a.       Fungsi Biologis
Fungsi ini mengharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anaknya supaya terjadi proses kelangsungan keturunan, selain juga untuk memenuhi kebutuhan biologis anaknya kelak.
Persiapan yang baik akan mewujudkan suat bentuk rumah tangga yang harmonis, sehingga dapat berdampak baik pula bagi kehidupan masyarakat.

b.      Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diharapkan agar mengusahakan anggota-anggotanya terlindung dari gangguan-gangguan seperti dari udara (dengan menyediakan rumah) dan dari penyakit (dengan mengusahakan tersedianya obat-obatan). Apabila fungsi ini dijalankan dengan sebaik-baiknya maka akan membantu menciptakan keamanan dalam masyarakat, sehingga terwujud suat masyarakat yang terhindar dari segala macam gangguan.

c.       Fungsi Ekonomi
Keluarga diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan pokok penggunanya, yaitu makanan dan minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Untuk dapat memenuhi tiga kebutuhan pokok tersebut maka orang tua harus bekerja keras.

d.      Fungsi Keagamaan
Keluarga harus berpedoman dan dapat menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

e.       Fungsi Sosial
Keluarga berusaha membekalkan anak-anaknya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta peran-peran yang diharapkan akan mereka jalankan ketika dewasa. Dengan fungsi ini juga diharapkan selalu ada pewarisan kebudayaan dalam keluarga.


3.      Individu, Keluarga, dan Masyarakat

A.    Pengertian Individu
Menurut Dr. A. Lysen individu adalah kesatuan sosial yang terbatas, yaitu manusia perseorangan, bukan manusia sebagai kesatuan yang tidak dapat dibagi.

B.     Pengertian Keluarga
Menurut tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu merasa dan berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. 

C.    Pengertian Masyarakat
Sekumpulan manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaaati dalam lingkungannya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan suat masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).

a.       Masyarakat Sederhana

Dalam lingkungan masyarakat sederhana, pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Seperti untuk menangkap hewan buruan, memancing ikan, membuka lahan dikerjakan oleh kaum pria. Sedangkan kaum wanita mengerjakan tugas seperti mengurus anak, menyusui, merajut baju, dan memasak. Namun dapat juga antara seorang istri dengan seorang suami diadakan kesepakatan dalam mengerjakan sebuah pekerjaan bersama-sama.

b.      Masyarakat Maju

         Masyarakat maju memiliki berbagai kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan menjadi:

1.      Masyarakat Non Industri
·         Kelompok Primer. Dalam kelompok primer anggotanya mengenal dekat satu sama lain karena sering bertatap muka dan sering berdialog. Sifat interaksinya bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja dalam kelompok ini dijalankan tanpa paksaan dan bersifat sukarela.

·         Kelompok Sekunder. Dalam kelompok sekunder anggotanya kurang akrab daripada kelompok primer karena lebih bersifat formal. Pembagian kerja dalam kelompok sekunder didasarkan pertimbangan-pertimbangan rasional seperti keahlian tertentu, juga menuntut dedikasi. Hal ini demi tercapainya target atau tujuan tertentu dalam program-program yang telah disepakati secara bersama-sama.
  
2.      Masyarakat Industri
Kapasitas penduduk yang semakin tinggi menyebabkan bertambah kompleksnya pembagian kerja. Otonomi sejenis juga muncul sebagai ciri-ciri masyarakat industri.
Ketika berkembang pesatnya industrialisasi di Eropa pada abad ke-15, muncul bentuk pembagian kerja antara majikan dan buruh. Pada awal pembagian kerja ini berjalan serasi tanpa ada konflik. Namun laju pertumbuhan-pertumbuhan industri menyebabkan para majikan memonopoli posisi-posisi tertentu, sehingga menimbulkan konflik-konflik. Karena konflik-konflik tidak dapat dihindari maka para buruh membentuk serikat-serikat kerja atau buruh dengan tujuan memperjuangan perbaikan kondisi kerja dan upah.


4.      Hubungan Antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat

A.    Makna Individu
Manusia sebagai individu tidak dapat dipisah-pisahkan antara raga dan jiwanya. Artinya manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa dan raganya. Sebab selain dapat melakukan aktivitas menggerakkan anggota tubuh, manusia juga dapat merasa; merasa gembira maupun merasa kagum akan suatu hal.  

B.     Makna Keluarga
Keluarga merupakan sebuah grup yang dibentuk dari perhubungan seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu menciptakan keturunan yaitu anak, hubungan antar anggotanya ini dipelihara. Pada umumnya pula keluarga adalah tempat atau rumah bersama anggota-anggotanya.

C.    Makna Masyarakat
Antropolog R. Clinton mengemukakan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup cukup lama dan bekerja sama, sehingga meereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Manusia-manusia itu sebelum terorganisasi akan melakukan proses yang fundamental yaitu adaptasi tingkah laku anggota dan timbul perasaan berkelompok secara lambat laun.


5.      Urbanisasi dan Urbanisme
Urbanisasi adalah berpindahnya penduduk desa ke kota, atau adalah proses terjadinya masyarakat perkotaan. Urbanisasi terjadi di semua tempat di dunia, baik pada negara maju atau pun pada negara berkembang. Pada negara berkembang urbanisasi dapat menyebabkan “over-population”. Berpindahnya penduduk disebabkan karena tertarik pada keadaan di kota. Yang membuat sebuah tujuan urbanisasi menarik di antaranya:

1)      Daerah tersebut termasuk daerah pemerintahan atau menjadi ibukota.
2)      Tempat tersebut letaknya sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan/perniagaaan.
3)      Timbulnya industri di daerah tujuan, baik menghasilkan barang maupun jasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar