Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai akal budi, dan dapat mengembangkannya.
Hal ini terungkap pada perkembangan budaya. Perkembangan budaya mengakibatkan berubahnya
cara pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal memenuhi kebutuhan
hidup, manusia dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan kebudayaan dan kepribadian.
A. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk makin cepat dan jangka waktu double population
makin singkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk sendiri dipengaruhi oleh
3 faktor yang semuanya dinyatakan dalam tingkat/rate dengan perbandingan tiap
1000 penduduk, yaitu:
1. Kematian
a.
Tingkat Kematian
Kasar (Crude Death Rate)
Tingkat kematian
kasar adalah banyaknya orang yang meninggal per jumlah penduduk pertengahan dalam
suatu tahun. Tingkat kematian kasar dapat diketahui dengan menggunakan rumus
CDR = D/PM x K
D = Jumlah Kematian
PM = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000
b.
Tingkat Kematian
Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian khusus dapat memberikan hasil yang lebih teliti daripada
tingkat kematian kasar karena hanya menghitung tingkat kematian kelompok umur
tertentu. Tingkat kematian khusus dapat diketahui dengan menggunakan rumus
ASDRi = Di/Pmi x K
Di = Jumlah kematian penduduk kelompok umur
i
Pmi = Jumlah penduduk kelompok umur i pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000
2. Fertilitas
(Kelahiran hidup)
a.
Tingkat
Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat kelahiran kasar menyatakan tingkat kelahiran hidup tiap 1000
penduduk. Tingkat kelahiran kasar dapat diketahui dengan menggunakan rumus
CBR = B/Pm x K
B = Jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia pada suatu tahun tertentu
PM = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000
b.
Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate)
Angka kelahiran umum menunjukkan angka kelahiran hidup
tiap wanita usia produktif (subur), yaitu wanita berusia 15-44 tahun atau berusia
15-49 tahun. Angka kelahiran khusus dapat diketahui dengan menggunakan rumus
GFR = B/Fm x K
FM = Jumlah penduduk wanita usia produktif
K = Konstanta = 1000
c.
Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertility Rate)
Tingkat kelahiran khusus menujukkan banyaknya kelahiran
pada wanita dalam kelompok usia tertentu, biasanya pada interval 5 tahun. Tingkat
kelahiran khusus dapat diketahui dengan mengunakan rumus
Bi = Jumlah kelahiran dari wanita kelompok i tahun
Fmi = Jumlah penduduk wanita kelompok umur i pada pertengahan
tahun
K = Konstanta = 1000
3. Migrasi
a.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk yang umumnya adalah yang
bergolongan usia muda dari desa ke kota. Akibat dari urbanisasi adalah pertumbuhan
pesat di kota.
b.
Transmigrasi
Transmigrasi di Indonesia kebanyakan dilaksanan oleh penduduk berusia produktif
dan memiliki kreativitas tinggi. Akibat dari transmigrasi adalah pertambahan
penduduk di daerah tujuan menjadi sanga tcepat, disebabkan berpindahnya penduduk
bergolongan usia tersebut dari daerah yang kurang maju.
c.
Migrasi antar negara
Migrasi antar negara di Indonesia sangat kecil angkanya sehingga akibatnya
kurang nyata terhadap distribusi penduduk di Indonesia.
Komposisi Penduduk
Menurut
Pallard komposisi penduduk adalah distribusi statistic sejumlah individu yang
tercakup di dalam suatu jumlah penduduk tertentu menurut karakteristik seperti
umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, jenis pekerjaan dan sebagainya.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin sangat penting dalam menentukan
di antaranya:
1. Piramida penduduk
Piramida penduduk memuat perbandingan jumlah penduduk anak-anak,
dewasa dan lansia pada suatu daerah. Piramida penduduk dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a.
Piramida penduduk
muda
Piramida ini menggambarkan komposisi peduduk dalam pertumbuhan
yang sedang berkembang, di mana angka kelahiran lebih tinggi dari pada angka kematian.
Piramida ini sering dijumpai di negara berkembang seperti Indonesia.
b.
Piramida
stationer
Piramida ini menggambarkan keaadan penduduk yang tetap (statis) karena angka
kelahiran tidak begitu tinggi dan angka kematian rendah. Piramida ini sering dijumpai
di negara seperti Swedia, Belanda, Skandinavia.
c.
Piramida tua
Piramida ini menggambarkan adanya penurunan angka kelahiran yang sangat pesat
dan angka kematian kecil sekali. Piramida ini dapat dijumpai di negara Jerman,
Belgia, Prancis.
2. Rasio ketergantungan
Rasio ketergantungan adalah angka yang menunjukkan perbandingan
jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja
lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja.
Jika jumlah penduduk usia muda dan jompo makin tinggi,
maka beban kelompok pada golongan usia produktif kerja makin tinggi pula.
B. Kebudayaan dan Kepribadian
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Kebudayaan di Indonesia
a.
Zaman Batu sampai
Zaman Logam
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli prehistoris, zaman batu
terbagi dalam zaman batu tua (Paleolithikum) dan zaman batu muda (Neolithikum).
Alat-alat pada Paleolithikum, baik bentuk dan permukaannya
masih kasar-kasar, seperti contohnya kapak genggam. Kapak genggam dikenal dari Eropa,
Afrika, Asia Tengah sampai Punsjab (India), tapi tidak ditemukan di Asia
Tenggara.
Berasal dari Cina Selatan, budaya Neolithikum menyebar
di Asia Tenggara, yaitu alat-alat batu serupa Paleolithikum yang diasah sampai mengkilat
dan diikat pada kayu dengan rotan. Bersamaan dengan menyebarnya budaya ini,
bahasa Proto Austronesia juga menyebar di Asia Tenggara, yang menjadi induk daribahasa
Indonesia. Selain telah menetap di satu tempat, telah dikenal pula proses
mengubah bijih besi hingga menjadi alat berburu dan berperang.
2. Kebudayaan
Hindu, Budha dan Islam
Agama
Hindu masuk ke Indonesia sekitar abad ke-3 dan ke-4 masehi. Lalu agama Budha masuk
pada abad ke-5 masehi. Walau pun berbeda tetapi perkembangan keduanya berlangsung
damai, malah dapat menyumbangkan banyak karya-karya budaya bernilai tinggi seperti
arsitektur berupa candi dan kitab-kitab dalam bidang sastra.
Pada abad
ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka
agama Islam yang disebut Wali Sanga. Agama Islam menyebar sangat pesat di
Indonesia dan memberikan banyak sumbangan bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian
bangsa Indonesia.
3.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan
Barat masuk ke Indonesia terutama bersumber dari Belanda melalui VOC sampai akhirnya
menjadi kolonial. Melalui perkembangan budaya Barat ini disebarkan pula agama
Katolik (oleh messie) dan Kristen (oleh Zending) di Indonesia, terutama di
daerah timur Indonesia.
4.
Kebudayaan dan Kepribadian
Opini umum
menyatakan bahwa kebudayaan bangsa adalah cermin kepribadian bangsa. Ini dapat terjadi
bila kebudayaan itu dianggap sesuatu yang logis, normal serasi, dan selaras dengan kodrat alam dalam tabiat asasi
manusia dan sebagainya.
Semua masyarakat
memiliki sistem nilai dan system kaidah yang berisi harapan-harapan masyarakat,
juga sebagai pembatas kepantasan perilaku seseorang. Contohnya di Indonesia
apabila ada seorang wanita hamil tapi tak bersuami maka umumnya akan dianggap salah
dan melanggar kepribadian masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan di negara
Barat atau di blok Komunis, kasus ini sama sekali tidak disalahkan karena dianggap
bukan pelanggaran adat istiadat, etika, moral, atau kepribadian bangsanya.
Sifat-sifat
kepribadian yang berasal dari ajaran agama dan adat istiadat dapat menjadi
sebuah hukum adat. Penampilan sikap hidup sehari-hari juga dapat mencerminkan ciri-ciri
kepribadian masyarakat atau bangsa. Contohnya selalu bersikap ramah, dan sifat gotong
royong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar