Minggu, 13 November 2016

Sebuah Pandangan akan Masa Depan Dunia Permainan Video

Halo readers, berjumpa lagi dengan saya, Abitama Satria, lewat artikel ini. Semoga readers sehat semua yaa. 

Readers, tahu 'kan serial anime Sword Art Online ? Readers yang termasuk penikmat anime seperti saya pasti tahu lah yaa. Bagi yang belum tau saya beri sinopsisnya : Sword Art Online adalah serial anime yang menceritakan perjuangan bertahan hidup para pemain virtual reality massively-multiplayer online game berjudul Sword Art Online.

Saya menyebut SAO sebagai game hyper-simulation karena pemain harus memakai perangkat Nerve Gear untuk memainkan, eh bukan, untuk masuk ke dalam game. Yang masuk ke dalam game hanya kesadaran pemain. Nah si game master tiba-tiba menutup akses log-out dari game dan mengumumkan kalau pemain mati di dalam game maka pemain juga mati di dunia nyata. Jadilah para pemain berusaha bertahan hidup di dalam game sekaligus berusaha menamatkan game tersebut agar akses log-out dibuka kembali.



Berangkat dari anime Sword Art Online inilah saya terpikir akan masa depan dunia game. Kita sadari teknologi informasi terus berkembang, termasuk dunia permainan video. Dulu konsol game generasi pertama, Magnavox Odyssey, yang dimainkan adalah kotak yang muncul di layar televisi. Sekarang konsol game sudah ada 8 generasi, salah satunya PlayStation 4, yang udah mah ekosistem game-nya kompleks (sebut saja game No Man’s Sky dan Final Fantasy XV), bisa dipakai browsing bahkan memainkan video 4K. Perkembangan dari ‘divisi’ game mobile pun tak kalah hebat : yang awalnya Nintendo Game & Watch hanya bisa memainkan satu game untuk satu konsol, sekarang malah konsolnya itu bisa dimainkan dua orang dalam satu waktu (baca : Nintendo Switch).

Perbedaannya ketara sekali ya

Reader mungkin ada yang menyadari kalau perkembangan permainan video telah mencakup perpindahan dimensi fisik ke virtual. Ya, betul, emulator konsol ! Ini memang nyata lho, contoh softwarenya adalah ePSXe, yaitu emulator konsol PlayStation One untuk komputer desktop dan smartphone. Iya serius, jadi kita sekarang bisa memainkan game PlayStation di gawai Android (kalau iPhone, Windows Phone atau BlackBerry saya kurang tahu).



Kita juga sudah tahu perangkat virtual reality telah tersedia untuk dibeli; perangkat yang menawarkan pengalaman nyata yang maya sudah ada. Jadi, mungkinkah di masa depan nanti kita masuk ke dalam dunia game yang kita mainkan ?

Ya, saya yakin di masa depan – mungkin 2-3 dekade ke depan – pengalaman bermain game senyata itu akan ada. Jika kembali ke perangkat virtual reality, kita akan menemukan Oculust Touch dan beragam alat lain yang sama-sama berfungsi sebagai perpanjangan tangan kita di dunia nyata ke dunia virtual. Saya juga pernah menonton video di Instagram mengenai alat reality-enhancer (begitu saya menyebutnya), yang belakangan ini saya ketahui namanya Virtuix Omni. Jadi saya menyimpulkan jalan menuju game hyper-simulation telah ada.

Oculus Touch


Menurut saya, game hyper-simulation akan bisa dimainkan menggunakan head-mounted console seperti Nerve Gear. Head-mounted console, seperti namanya, adalah konsol game yang dipakai di kepala pemain. Sebagai permulaan, saya rasa HMC yang akan hadir mula-mula adalah yang seperti Nerve Gear, berbentuk menyerupai helm pilot pesawat tempur. Di serial SAO sendiri komponen-komponen Nerve Gear yaitu : kerangka berupa helm, head-up display, prosesor, pemancar sinyal, baterai, tempat penyimpanan internal dan kabel (untuk daya dan kabel LAN). Nerve Gear  atau bagaimana namanya nanti di masa depan  berfungsi sebagai konsol, bukan sekedar perangkat tambahan.

Ini purwarupa Nerve Gear buatan IBM Jepang

Cara kerja head-mounted console itu nantinya mungkin akan sama dengan Nerve Gear, yaitu mengirimkan suatu sinyal yang akan mengelabui sensor-sensor penginderaan manusia, sehingga orang yang memakainya merasa benar-benar sedang melihat, menyentuh, membau,mendegar, mengecap bahkan bergerak, merasakan sakit pada tubuh dan merasa gerah atau kedinginan di lingkungan virtual game.  Di dunia nyata sekarang, teknologi semacam itu sudah ada, namanya brain-computer interface (BCI), atau dikenal juga dengan sebutan mind-machine interface, direct neural interface dan brain-machine interface. Wah banyak ya sebutannya...  

Terus kenapa ada head-up dislay ? Di serial SAO head-up display berfungsi untuk menampilkan indikator status Nerve Gear semisal baterai dan koneksi ke jaringan. Namun saya rasa saat sudah ada HMC nanti, head-up display tidak akan disertakan pada perangkat. Lampu indikator pada kerangka helm sudah memadai kalau hanya untuk menampilkan indikator status head-mounted console-nya. Lampu indikatornya kayak indikator banyak daya yang ada di power bank itu lho, terus juga indikator on/off, storage dan wifi yang ada di laptop.

Lebih jauh ke masa depan, saya yakin akan ada penyusutan volume fisik pada head-mounted console. HMC akan menyusut jadi seukuran helm untuk bersepeda, lalu jadi seukuran perangkat VR yang ada sejak akhir 2015, lalu jadi seukuran kacamata, lalu menyusut sedemikian hingga bukan lagi konsol yang dipakai di kepala. Konsol hyper-simulation itu boleh jadi akan hanya seukuran hands-free bluetooth yang kita kenal sekarang. Nah saya dapat ide  konsol hyper-simulation yang seukuran hands-free bluetooth tersebut dari anime lain berjudul Accel World. Kalau begini, hyper-reality seperti yang dibahas teman saya Vinsensius dalam blognya pasti terwujud.

Oiya, jangan lupakan teknologi nirkabel. Game online sekarang sudah barang tentu membutuhkan koneksi internet yang stabil, tapi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semisal ketidaktersediaannya sambungan LAN di beberapa tempat atau keaadan mendesak yang hanya memungkinkan penggunaan jaringan wifi, kenapa tidak? Lebih baik mencegah daripada mengobati kan? 

Di serial Accel World nama perangkatnya adalah Neuro Linker. Ngomong-ngomong Accel World adalah 'kelanjutan' dari dari Sword Art Online lho

Jika teknologi game hyper-simulation sudah ada, saya yakin akan menjadi tren di masa depan. Nilai jual dari game hyper-simulation adalah sensasinya. Para penikmat permainan video pasti akan antusias sekali terhadap teknologi yang dapat ‘menyatukan’ dirinya dengan game. Ketika animonya sudah tinggi sekali sampai-sampai game hyper-simulation sudah diangggap lumrah, menurut saya genre game ini beserta HMC berarti telah menjadi generasi baru dalam lini masa sejarah permainan video.

Anggap saja ini antrian orang yang mau beli HMC

Lalu bagaimana dengan keamanan pengguna ? Readers tidak perlu khawatir. Perkembangan dalam dunia teknologi (informasi khususnya, mengingat tema artikel) punya efek domino, punya sifat memicu. Jadi fitur keamanan bagi pengguna pasti akan tersedia juga. Misalnya pengguna HMC bisa keluar darurat dari game dengan menekan sebuah tombol pada HMC dan pengaksesan tombol tersebut bisa dilakukan sendiri oleh pengguna (tidak seperti Nerve Gear yang melumpuhkan tubuh nyata pemain). Risiko akan selalu ada, tapi solusi dan pendekatan lain terhadap suatu masalah pasti selalu menyertai meski butuh waktu dan usaha.

Bicara tentang perkembangan  dunia TI dan permainan video, saya membayangkan jauh di masa depan nanti, manusia akan benar-benar bisa masuk ke dalam permainan video yang dimainkannya. Maksud saya masuk adalah layaknya gula larut dalam teh. Setelah manusia bisa masuk ke dalam permainan video, pasti akan ada saja teknologi yang muncul terinspirasi dari situ. Mungkin akan dibangun pemukiman virtual yang bisa menampung banyak sekali penduduk. Bisa juga gerbang teleportasi dari titik satu ke titik lain di alam semesta akan terealisasi. Akses internet super cepat dan stabil pun mungkin bisa tersedia layaknya pohon – ada di mana-mana dan gratis. Pemindahan kesadaran manusia ke mesin juga dapat saja terwujud.



Readers, saya harap kita akan selalu bijak dalam memanajemen ide. Ide yang menelurkan inovasi memang baik. Lagipula seperti yang pernah saya singgung di artikel mengenai tren inovasi SI dan TI, teknologi berkembang karena manusia yang ingin. Akan tetapi kita tidak boleh sembrono apalagi memaksakan kehendak kita agar ide itu punya wujud nyatanya. Kapan pun waktunya di masa depan nanti, saya harap kita bisa menerima perubahan zaman tersebut, atau malah kita yang membawakan perubahan tersebut ^_^


Referensi :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Brain–computer_interface
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Magnavox_Odyssey
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Methods_of_virtual_reality
http://swordartonline.wikia.com/wiki/NerveGear
http://swordartonline.wikia.com/wiki/NerveGear

Tidak ada komentar:

Posting Komentar