Senin, 07 Januari 2019

Kendali dan Audit Sistem Informasi

Artikel ini saya tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kinerja Sistem

Konsep "Proses Pencapaian Tujuan"

Sebelum konsep "proses pencapaian tujuan", ada yang namanya konsep "ketersediaan pengendalian". Konsep yang baru tersebut muncul karena adanya perkembangan bidang manajemen SDM. Adapun perkembangan yang dimaksud adalah:
  • peningkatan SDM yang menyebabkan intensitas pengendalian intern dapat dikurangi
  • spesialisasi yang dapat meningkatkan kinerja seseorang
  • kepuasan kerja yang meningkatkan produktivitas
  • persaingan yang semakin ketat sehingga membutuhkan pengambilan keputusan secara cepat
Dengan demikian, daripada berfokus pada "ketersediaan pengendalian", muncul konsep "pencapaian tujuan". Konsep "pencapaian tujuan" adalah merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan. Efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya suatu kegiatan manajemen disebut manajer.


15 Area Pengendalian TI


1. Integritas sistem: mencakup hal-hal seperti ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user, kesesuaian kinerja software dan jaringan dengan ekspetasi, dan tentang adanya program disusun untuk operasi secara menyeluruh.
2. Manajemen sumber daya (perencanaan kapasitas): meyakini kelangsungan (ongoing) hardware, software, sistem operasi, software aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah dipantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar. Hal-hal tersebut didokumentasikan secara formal demi proses yang berkesinambungan.

3. Pengendalian perubahan software aplikasi dan sistem: usaha menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap software aplikasi dan sistem. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan didokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.

4. Backup dan recovery: ketersediaan data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran), baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatannya, SDM-nya maupun manualnya).  

5. Perencanaan kemungkinan (contigency): perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman terhadap fasilitas pemrosesan SI, di mana sebagian  besar  komponen  utama  dari  disaster recovery plan telah dirumuskan  dengan  jelas, telah dikoordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang hardware, software sistem dan sebagainya.

6. Dukungan software sistem: Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari software sistem operasi, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan software aplikasi, dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya. Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (system-wide logical security

7. Dokumentasi: integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan software sistem. Di antaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user. 

8. Pelatihan/training: adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya, serta rencana pelatihan yang berkesinambungan

9. Administrasi: struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggung jawab fungsional, job description, sejalan dengan metode job accounting dan/atau charge out yang digunakan. Termasuk di dalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.

10. Pengendalian lingkungan dan kemanan fisik: listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi, pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan, juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi.
11. Operasi: diprogram untuk merespon permintaan/keperluan sistem operasi. Tinjauan atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, tinjauan yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi. Selain itu juga daftar personel, nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem shift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator. 

12. Telekomunikasi: tinjauan terhadap logical and physical access controls, metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI). Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.
13. Program libraries: terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development. Selain itu terdapat juga review atas prosedur quality assurance
14. Dukungan aplikasi (SDLC):bahwasanya proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI. Adanya tinjauan baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.

15. Pengendalian mikrokomputer: pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, keamanan logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki, serta pembuatan daftar inventaris atas hardware, software, serta legalitas dari software untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.





Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar